Ada yang masih ngerasa kesulitan nggak sih buat bikin konten di sosmed?

Kalau sekarang kamu ngerasa sulit buat bikin konten di sosmed, tulisan ini mungkin bisa jadi prespektif baru untuk ngebantu kamu 😁

Either kamu sekarang adalah socmed strategist, socmed specialist, freelancer, pebisnis, atau sekedar untuk personal branding di sosmed.

Bikin konten kadang jadi hal yang memusingkan buat sebagian orang nggak terkecuali buat aku dulu, tapi setelah beberapa lama bergelut di dunia pembuatan konten ini aku belajar beberapa poin penting yang bisa dipelajari untuk memudahkan proses membuat konten itu sendiri.

Sebelum lanjut, aku mau ngasih sedikit disclaimer yak 😝(agak ngeri juga sama netizen Indonesia soalnya wkwkwk 🤣).

Semua yang aku tulis ini berdasarkan keterbatasan ilmu dan pengalaman yang aku punya, jadi aku akan sangat open kalau kamu mau ngajak diskusi soal cara bikin konten dengan tips yang berbeda dari yang aku tulis di sini.

Kalau udah baca sampe sini, aku anggep kita udah saling membuka hati dan pikiran untuk saling berbagi informasi yak? Yuuk, lanjut bacanya 😊

Belajar dari golden circle-nya Simon Sinek, hal utama yang harus ditentukan adalah “why”. Kelihatannya sepele tapi “why” ini lah yang bakal jadi pegangan kita untuk bisa bikin rangkaian konten yang menarik namun tetap terarah.

Nggak ada aturan khusus dalam nentuin goal sebuah akun, karena tiap perusahaan punya kebutuhan dan strategi masing-masing dalam bikin sebuah akun. Kalo aku boleh ngasih contoh, ini beberapa goal yang bisa kita pakai:

Jawabannya bukan boleh atau enggak sebenarnya, tapi bisa atau nggak nih sebuah akun sosmed mengakomodir banyak tujuan itu sekaligus? Kalo dari pengalamanku, kadang sebuah akun terasa terlalu penuh karena mencoba mencapai banyak goal lewat satu tempat aja. But, if I can’t manage it, it doesn’t mean you cant to, try it first 😊

2. Bikin S.M.A.R.T Objective

Langkah selanjutnya adalah memikirkan cara untuk mencapai goal yang udah dibikin sebelumnya pake S.M.A.R.T objective.

Aku kasih penjelasan singkat aja yaa, kalo banyak yang pengen tau, coba komen di bawah, nanti aku bikin artikel khusus soal itu 🤘🏻

S (Specific): objective yang dibuat harus spesifik dan jelas sehingga mudah untuk dimengerti tim dan juga diri sendiri.

M (Measurable): bisa diukur, ini penting banget agar kita tau apakah objective yang kita bikin udah bisa dikatakan tercapai atau enggak.

A (Achievable): punya target tinggi boleh, tapi juga harus diimbangi dengan ketersediaan resource yang memadai pula. Ini juga berpengaruh ke semangat untuk mencapainya, karena kalo masih masuk akal untuk dicapai akan bikin kita bener-bener ngejarnya.

R (Relevant): objective yang dibikin harus bisa membawa kita ke goal yang udah dibikin sebelumnya, jangan sampai apa yang kita lakukan malah bikin kita makin jauh dengan goal yang pengen kita capai.

T (Time-bound): selain bisa dicapai, sebuah objective juga perlu dibatasi waktu, karena apa yang jadi target kita sekarang belum tentu tetap relevan di waktu lain. Jadi, punya batasan waktu yang jelas juga bisa ngebantu bikin objective bisa dicapai

3. Kenali Target Audience atau Market

Di fase ini, aku anggap kamu udah tahu dan paham betul apa yang ingin kamu tawarkan ke target audience (kalo masih belum, ya tentukan itu dulu ya 😊)

Fase ini menurutku jadi fase yang harus dilakukan penyesuaian secara terus menerus, karena akan ada selalu informasi baru yang kita peroleh untuk membuat sebuah konten yang bisa menarik target audience kita.

Setauku sih nggak ada ya, tapi ada beberapa hal yang mungkin bisa dicoba untuk bikin konten kita jadi “menarik” buat target audience.

3 langkah di atas bisa kamu jadikan landasan awal untuk ngebangun rangkaian konten untuk brand, company, atau untuk keperluan pribadi kamu.

Hmm…masih bingung banget nih soal bikin konten

Tenang…bukan cuma kamu yang kesulitan, bikin konten itu SUSAH. Jadi, tunggu tulisan-tulisanku berikutnya ya biar kita bisa diskusi lagi soal dunia perkonten-an 😁

Related posts:

Cara Merawat Eksim Basah — Di negara-negara tropis, salah satunya di negara indonesia, penyakit kulit masih sering ditemukan. Ada beberapa penyakit kulit yang masih menghantui masyarakatnya…

A Behavioral Design pattern. “Visitor Design Pattern” is published by Amrit Lal Sahu.

Il 3 Gennaio 2019 Bitcoin compirà 10 anni. In onore di questo giorno, Coin Society ha deciso di inaugurare il suo blog postando 10 articoli (uno per giorno) ognuno dei quali descriverà i momenti più…