Buku Favorit Sepanjang Masa

Aku mengenal buku sejak kecil. Mungkin buku mengenalku dari sebelum aku lahir. Ratusan buku sudah menemaniku selama ini, jika tidak ingin sombong menyebut ribuan. Aku menyukai buku tanpa alasan. Rasa-rasanya menyenangkan melihat kata-kata berbaris dalam halaman dan menceritakan banyak pengalaman.

Hari ini aku ingin menceritakan buku favoritku sepanjang masa. Menariknya, buku tersebut malah belum lama ini kubaca. Jadi, bisa dibilang aku baru-baru ini menemukan buku terfavoritku, setelah tiga puluh tahun membaca.

Gadis Pantai adalah sebuah novel karangan Pramoedya Ananta Toer. Dari semua buku Bung Pram yang kubaca, bagiku Gadis Pantai adalah yang terbaik dan paling legendaris. Belum lagi fakta bahwa buku ini seharusnya ada dua jilid.

Berlatar waktu di era Hindia-Belanda, Gadis Pantai mengisahkan kehidupan layaknya Siti Nurbaya. Seorang gadis belia dari kampung nelayan di tepi pantai di Jawa Tengah diambil dari orang tuanya untuk dijodohkan dengan seorang Bendoro (Priayi) di Rembang.

Kisahnya begitu pilu dan penuh lika-liku. Dalam usia yang begitu muda, Gadis Pantai harus meninggalkan orang tuanya demi mengabdi sebagai permaisuri bagi Bendoro yang sebelumnya tidak pernah ia lihat. Kehidupannya yang semula begitu bebas dan penuh rasa gembira di tepi pantai, sekejap berubah menjadi amat terkekang oleh aturan ini dan itu.

Bagiku, Gadis Pantai adalah kisah perjuangan. Tak sekadar melukiskan perjuangan seorang perempuan untuk menjadi istri yang baik di usianya yang begitu muda, Gadis Pantai juga menyiratkan perjuangan seorang perempuan untuk bisa lepas dari kungkungan budaya patriarki.

Kisah cinta dalam novel ini sangat terasa penuh dinamika. Ada masa-masa di mana Gadis Pantai begitu mencintai Bendoro dan Bendoro menunjukkan rasa yang sama. Namun, ada juga saat-saat yang begitu penuh kesedihan, terutama karena Bendoro tidak pernah bisa mengganggap Gadis Pantai sebagai istri resminya.

Aku suka sekali dengan kecerdasan Gadis Pantai yang tetap terasa begitu polos karena usianya yang masih sangat muda. Gadis Pantai begitu mudah belajar, tetapi juga terus penasaran dengan semua yang ia pelajari di rumah Bendoro. Ia jadi banyak bertanya dan protes tentang ini itu, persis seperti anak kecil di momen keemasannya.

Ada beberapa bagian yang kufavoritkan dari buku Gadis Pantai. Selain kisah percintaan antara Gadis Pantai dengan Bendoro, ada pertentangan Gadis Pantai dengan bujang barunya yang muncul di pertengahan cerita yang terasa sangat membuat geregetan. Babak yang menceritakan soal perjuangan penduduk kampung untuk menyelamatkan Gadis Pantai dari muslihat bujang barunya juga terasa begitu mencekam dan seru.

Buku Gadis Pantai mengandung kritik keras terhadap sistem feodal dan isu sosial. Salah satu yang paling kental adalah kepedihan idealisme patriarki dalam kehidupan bangsawan Jawa, di mana perempuan harus pandai tapi tetap wajib menurut dan menunduk pada suaminya, terlepas salah atau benar. Mana lagi yang paling memilukan adalah kebiasaan untuk hanya menerima anak laki-laki sebagai penerus. Jika melahirkan anak perempuan, maka sang istri dianggap gagal sebagai seorang manusia.

Aku sangat menyukai buku ini karena masalah di dalamnya sangat kompleks. Bung Pram mampu menceritakan kehidupan tokoh utama yang terinspirasi dari kehidupan neneknya ini dengan sangat gamblang, lancar, dan tidak membosankan. Beberapa bagian bahkan menyelipkan kepolosan yang jenaka. Terasa sekali Bung Pram begitu tekun melakukan riset untuk membuat cerita ini, padahal (kalau aku tidak salah ingat) beliau menulis novel ini saat berada di pembuangan.

Related posts:

MEXICO CITY.- Amazon began online sales in the United States in 1994, began as a company that sold books, but gradually grew the business to become one of the most important retailers in the world…

Happy New Year from The New LoFi! To bring in the new year we’ve created a mixtape full of artists we think are going to go big in 2019 (as well as some artists you already know). We kick off the mix…

Career Counseling is a wide concept. It refers to the process of assisting someone by offering direction, moral support, and researching solutions to issues. It’s no doubt that a healthy rapport and…